saya terbiasa membuat titik penanda dalam hidup saya. pada putaran bumi ke berapa saya harus berjalan lebih cepat, berlari lebih kencang, berbelok, ataupun berhenti sejenak untuk melihat dunia di sekitar saya berlari. selama ini tidak ada campur tangan siapapun dalam menentukan titik penanda ini
tapi kemarin, mau tidak mau saya mesti melibatkan orang lain dalam menentukan titik penanda saya berikutnya.yah.. siapa lagi kalau bukan dia. 'dia' yang akhirnya mampu membuat saya berhenti sejenak, belajar mengatur tempo lari sehingga saya tidak lagi kehabisan napas, mencarikan jalan yang sedikit lebih teduh. saya katakan mau tidak mau karena saya kali ini saya tidak bisa membangunnya sendirian. kesepakatan sudah diambil bersama, dan akhirnya dengan banyak sekali pertimbangan kami .. saya dan dia, satu tanda lagi sudah dipasang pada peta. bukan lagi peta saya atau peta dia, melainkan peta kami.
then..see you at 30, dear
